Copot Kepala Badan Pangan, Di ganti Amran Sulaiman
pergantian pucuk pimpinan di badan pangan nasional (Bapanas) menarik perhatian publik. Pemerintah resmi mencopot kepala bada pangan sebelumnya dan menunjuk amran sulaiman sebagai penggantinya. Langkah ini di sebut sebagai upaya memperkuat koordinasi dan strategi nasional dalam menghadapi tantangan ketahanan pangan yang semakin kompleks.
Pergantianini juga sejalan dengan kebijakan untuk memperkuan sinergi lintas sektor, terutama antara kementrian pertanian, perdagangan,dan lembaga yang mengelola cadangan pangan nasional. Dengan pengalaman panjang sebagai mantan mentri pertanian, amran sulaiman di nilai memiliki kompetensi dan rekam jejak yang kuat dalam mengelola sektro pangan dan pertanian di indonesia.
Alasan Pergantian dan Tantangan Pangan Nasional
Keputusan pencopotan kepala bapanas bukan tanpa alasan. Pemerintah menilai perlu adanya percepatan sinkronisasi kebijakan antara lembaga pangan dan kementrian teknis agar pasokan pangan tetap stabil menjelang akhir tahun.
Beberapa waktu terakhir, harga bahan pokok seperti beras, cabai, dan gula menunjukan fluktuasi yang cukup tinggi. Selain itu, ancaman El nino, gangguan rantai pasok global, dan kenaikan biaya logistk membuat tantangan ketahanan pangan semakin besar.
Dalam konteks inilah, Amran sulaiman di percaya mampu membawa angin segar dengan pendekatan berbasis produksi dan distribusi yang efisien. pemerintah menegaskan bahwa kebijakan ini bukan hanya soal rotasi jabatan, melainkan langkah strategis untuk mempercepat kemadirian pangan nasional.
Baca Juga : Polisi Panggil Lagi Pihak Spa soal Kasus Terapis Tewas di Lahan Kosong Jaksel
Profil dan Pengalaman Amran Sulaiman
Amran sulaiman bukan ssok baru dalam dunia pangan dan pertanian indonesia. Ia pernah menjabat sebagai menteri pertanian periode 2014-2019, dan di kenal sebagai figur pekerja keras dengan gaya kepemimpinan lapangan.
Selama masa jabatannya di kementan, Amran fokus pada peningkatan padi, jagung, dan kedelai. Ia juga mendorong penggunaan teknologi pertanian modern serta peningkatan kapasitas petani melalui pelatihan dan program subsidi alat mesin pertanian.
Pengalaman tersebut di harapkan menjadi modal besar dalam memimpin Bapanas. Dengan pendekatan yang pragmatis dan berorientasi pada hasil, Amran di yakini mampu mempercepat penyerapan cadangan pangan pemerintah dan memperkuat koordinasi lintas lembaga.
Misi Baru: Perkuat Produksi dan Distribusi pangan
Sebagai Kepala Badan Pangan yang baru, Amran sulaiman menghadapi tantangan utama. Stabilisasi harga dan distribusi pangan nasional. Ia menegaskan pentingnya kolaborasi dengan kementan, Bulog, dan pemerintah daerah dalam menjaga pasokan bahan pokok di seluruh wilayah.
Salah satu fokus utama amran adalah memperkuat sistem logistik dan digitaliasi data pangan agar rantai pasok bisa lebih transparan dan efisien. Selain itu, ia juga berencana memperluas kerja sama dengan petani lokal untuk memastikan ketersediaan bahan pangan strategis seperti beras, jagung, dan minyak goreng.
Langkah langkah konkret yang akan di jalankan antara lain optimalisasi cadangan pangan pemerintah (CPP). Peningkatan sinergi dengan Badan Urusan Logistik (Bulog), serta penetapan harga eceran tertinggi (HET) yang realistis bagi masyarakat.
Harapan Pemerintah dan Masyarakat
Dengan penunjukan amran sulaiman sebagai kepala badan pangan yang baru. Pemerintah berharap ada percepatan dalam upaya menjaga stabilitas harga dan ketersediaan pangan di seluruh indonesia. Masyarakat menantikan terobosan konkret yang bisa menekan gejolak harga sekaligus memperkuat posisi petani dalam rantai ekonomi nasional.
Pergantian ini di harapkan menjadi momentum untuk memperbaiki sistem pangan dari hulu ke hilir. Dengan dukungan lintas sektro dan strategi berbasis data, indonesia di harapkan mampu mencapai ketahanan pangan yang berkelanjutan serta mandiri dalam menghadapi krisis gobal.